Jumat, 10 Oktober 2008

HATI-HATI PENIPUAN KARTU KREDIT

Pada tanggal 09 Oktober 2008 saya ‘sempat’ tertipu oleh seseorang via telepon. Berikut pembicaraan saya dengan Bapak WICAKSONO dan Ibu SANDRA.

“Halo, dengan Bapak Sutandio?”. “Ya betul”, kata saya singkat.
“Perkenalkan nama saya WICAKSONO dari PT. NAGAMAS HUMARIA, kami adalah perwakilan untuk Layanan Visa dan Master Card Indonesia. Kami bekerjasama dengan Departemen Pariwisata sedang menggalakan program ‘Visit Indonesia 2008’. Oleh karena itu kami memilih secara acak 100 orang dari ratusan ribu pengguna kartu kredit Visa, dan Bapak Sutandio adalah satu dari 100 orang yang terpilih. Untuk itu Bapak berhak mendapatkan Voucher dari kami yaitu:
- Menginap di hotel berbintang 5 di seluruh indonesia selama 4 hari 4 malam untuk 6 orang lengkap dengan breakfast dan dinner. Fasilitas ini kami berikan 1x setahun selama 10 TAHUN!
- Subsidi sebesar Rp 200.000 untuk setiap pembelian tiket pesawat dan 25% untuk tiket berikutnya.
- Asuransi sebesar 100 JUTA selama 10 TAHUN, tanpa harus membayar premi dan bisa di alih-wariskan.
- Fasilitas perawatan tubuh di ‘BODY dan SPA’ di seluruh indonesia sebanyak 7x dalam 1 tahun.
- Kartu Discount khusus untuk 100 orang yang terpilih. Bapak akan mendapatkan discount khusus sebesar 20% di setiap supermarket besar di Indonesia.

Untuk itu kami membutuhkan beberapa data untuk verifikasi. Nomor Kartu kredit Bapak adalah: 1234 5678 betul ya pak?” (bukan nomor sebenarnya). Kalau boleh saya minta verifikasi 8 nomor berikutnya dan tanggal aktif kartu (valid thru). Dibalik kartu ada 3 nomor, Bapak tidak perlu menyebutkannya. Yang tahu nomor ini hanya Bapak dan Tuhan YME.. (tertawa..)”

Berikutnya saya juga diminta verifikasi alamat untuk pengiriman voucher, kartu dan buku paduan untuk mencegah adanya kesalahan pengiriman. Terakhir dia menjelaskan masalah biaya. “Untuk melakukan update dan maintenance data ke setiap merchant secara nasional, kami akan mengenakan biaya administrasi sebesar Rp 2.788.000 hanya sekali pembayaran saja selama masa 10 tahun. Biayanya dapat dicicil dengan tanpa bunga.

Dia juga memberikan alamat jika ada pertanyaan yang hendak ditanyakan. Berikut alamat lengkapnya:
KANTOR LAYANAN VISA / MASTERCARD
PT. NAGAMAS HUMARIA (Saya rasa nama perusahaan diubah2)
Gedung Multika lt. 2
Jl. Mampang Prapatan Raya
Kav 71-73
Telp: 021-79195556
Fax: 021-79195249
Contact Person: Bapak Wicaksono dan Ibu Sandra.

Singkat cerita, saya memberikan nomor kartu saya. Bahkan saya menyebut 2 nomor kartu kredit saya karena dia bertanya Visa atau Master Card. Pertama saya sempat curiga, tapi saya perhatikan ‘background sound’ dari si pembicara, ada banyak suara telepon berdering dan banyak juga orang yang bicara seperti Operator. “Kayaknya sih ini memang ‘beneran’ kantor”, pikir saya. Setelah proses verifikasi selesai, saya kemudian melanjutkan pekerjaan.

Beberapa waktu kemudian, saya kembali ditelepon oleh Ibu SANDRA (Sebelumnya saya memang sudah diberitahu bahwa akan ada telp dari Ibu Sandra bagian pengurusan Asuransi). Kembali Ibu ini melakukan verifikasi alamat dan nama ahli waris untuk asuransi. Disini juga saya diminta mem-fax fotokopi KTP, Kartu Kredit dan penjelasan secara tertulis bahwa saya membayar sejumlah uang ke Perusahaan Sindikat Rp 2.788jt. di bawahnya bahwa pembayaran dilakukan konfirmasi pembayarannya lewat kartu kredit yang mana. Saya merasa belum yakin dengan semua fasilitas yang ada. Dari sini saya tanya macam2: apakah ada biaya yang tersembunyi, seperti apakah harus ada deposit sejumlah uang, minimal pembelanjaan per bulan dll. Tapi semuanya itu dijelaskan dengan sangat ‘baik dan jelas’ sehingga saya sudah ‘hampir sangat yakin’.

Terakhir saya konfirmasi lewat teman2 apakah pernah ada informasi seperti ini. Tapi karena belum pernah ada yang mengalaminya, saya cek di Google. Pertama saya cari nama perusahaannya. Tidak ada. Kemudian keyword saya ubah ke nama Gedungnya: “Multika Building”; “Gedung Multika”, tapi tidak ada yang bersangkutan dengan nama perusahaan ini. Kemudian saya ganti lagi keywordnya dengan: “LAYANAN VISA/MASTERCARD”. Dari situ keluar beberapa list, dan sekilas saya melihat ada kata “Sindikat”. Ternyata ada pula orang lain yang mengalami hal serupa dengan saya tahun 2003!

Setelah mengetahui bahwa ini adalah tipuan, saya langsung menelepon pihak Bank untuk memblokir 2 kartu kredit saya yang sudah saya berikan kepada mereka.
Saya juga menanyakan perihal mereka tahu nomor kartu kredit saya. Pihak Bank menjelaskannya begini: “Setiap Bank mengeluarkan nomor kartu yang sama untuk jenis tertentu. Jadi misalkan kartu jenis X atau Y, 8 ANGKA PERTAMA PASTI SAMA. 8 angka terakhir adalah nomor yang identik untuk setiap kartu”. Pantas saja mereka menyebut 8 angka yang pertama, kemudian 8 angka berikutnya saya diminta menyebutkannya dengan alasan “verifikasi”.
Demikian juga untuk transaksi via telepon, transaksinya tidak seperti di Internet, yang membutuhkan 3 angka di belakang kartu. Cukup dengan nomor kartu dan batas kartu aktif (valid thru). Saya sudah tanyakan langsung hal ini kepada Customer Service Bank terkait.

Saya sudah melaporkan nama perusahaan Sindikat ini kepada pihak Bank. Tapi setelah saya mengadakan kontak beberapa kali dengan Bank terkait dan mempertanyakan masalah hukum, mereka juga TIDAK BISA BERBUAT APA-APA.

Jadi, waspadalah! Jangan memberikan nomor kartu kredit Anda jika ada yang menelepon via telepon. Jika minta verifikasi, hendaknya mereka yang menyebutkan nomor kartu kredit tersebut, dan ANDA yang MEM-VERIFIKASI-NYA. Juga dengan data alamat rumah dan sebagainya.

Cross Refference:
http://www.mediakonsumen.com/Artikel1905.html
http://indocom.blogspot.com/2007/07/algoritma-cek-digit-pada-kartu-kredit.html

Semoga informasi ini berguna untuk kita semua.

4 komentar:

felix.christiono mengatakan...

gua juga pernah ditelepon dengan cerita yang sama, cuma alamat kantornya ngakunya di turangga bandung. untung emang gak berminat, jadi aja ga sempet ketipu. hehe...

Mas Hery mengatakan...

kalo nama sandra masih inget, dulu juga jadi korbannya sandra nih :)
di kasusku, nama perusahannya adalah ditatours, pak franky yang pertama hubungin.

awalnya sih tertarik, bahkan siap mau bayar, begitu saya minta alamat email untuk kirim KTP, ternyata alamat email bisa salah hingga 3 kali!, dari sini keliaatan belangnya, semua email adalah palsu...dan pastinya mereka juga :)

akhirnya sama nih sen, aku blokir dua kartu kreditku....selamat deh, semua berkat email....malah lo canggih lagi, nyari ke google :D

info bisa juga cek di : http://ping.fm/vmhF7

Anonim mengatakan...

Barusan aku di telp dengan kasus yang sama, dengan nama pak Rahel. alamat perusahannya di jalan Kemang Jaya Blok E no 30. sangat mencurigakan. tapi orangnya sempat aku omel2in soalnya aku merasa tidak senang, mereka langsung mau mngirimkan voucher dan kartu discountnya tanpa menanyakan persetujuanku apakah aku mau ikut program tersebut atau tidak

Arsenius mengatakan...

Thanks God pada nggak sempat ketipu.
Saya rasa kenapa orang bisa tertipu adalah karena terlalu terbuai dengan fasilitas yang ada, sampai akhirnya lupa untuk crosscheck.

Yang mengherankan, aparat kayaknya nggak mau ngurusin kasus yang kayak gini ya?